INI BAHAYA SINAR BIRU GADGET BAGI MATA

Dimasa pandemi covid-19 penggunaan gadget semakin tinggi. Hampir sebagian besar kegiatan masyarakat dilakukan secara daring.

Masyarakat seringkali tidak menyadari akan bahaya atau dampak negatif dari paparan sinar biru (blue light) dari gadget bagi kesehatan mata. Blue light merupakan sinar biru yang dipancarkan dari layar perangkat digital seperti smartphone, tablet, laptop atau PC.

Sinar biru pada perangkat gadget berfungsi untuk menerangi layar selama digunakan. Tidak hanya berpengaruh pada kondisi mata, tetapi juga bisa berdampak pada kesehatan tubuh yang lain.

“Jika berkaitan dengan penglihatan, dalam kehidupan ini ada sinar ultraviolet (UV) dan panjang gelombang yang berbeda-beda. Panjang gelombang itu ada yang memiliki efek radiasi dan ada yang tidak,” kata Dokter spesialis mata RS Katolik Vincentius A Paulo Surabaya dan Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (Ubaya), dr Sawitri Boengas SpM, Rabu (14/10/2020).

“Setiap lapisan mata manusia sebenarnya sudah memiliki daya untuk menetralisir, namun tergantung dari panjang gelombang, jenis sinar, dan intensitas atau lamanya paparan sinar yang dapat berpengaruh pada kondisi mata,” imbuhnya.

Sawitri menjelaskan, bertepatan dengan Hari Penglihatan Dunia, paparan sinar biru tergolong high energy visible light (HEV light). Secara umum paparan sinar biru dengan panjang gelombang 300-400 nm masih menembus kornea, dan diserap oleh iris dan pupil.

Namun, jika panjang gelombang antara 415 hingga 455 nm, risikonya lebih serius dan dapat menyebabkan gangguan penglihatan. Selain alat, bisa juga karena sinar matahari. Tidak seperti paparan cahaya dari peralatan, sinar matahari biru dapat meningkatkan suasana hati atau perasaan bahagia seseorang.

“Semua paparan sinar biru yang berlebihan memiliki dampak tidak baik bagi kesehatan mata. Seperti pada kornea yang dapat menyebabkan mata relatif kering, objek yang dilihat menjadi ganda (double), dan sukar melihat objek dari jarak dekat,” paparnya.

“Jika pada retina dapat menyebabkan kerusakan sel fotoreseptor, barrier pembuluh darah retina terganggu, dan adanya stress injury yaitu kerusakan oksidatif pada retina. Sedangkan pada lensa dapat menyebabkan katarak lebih cepat,” ujarnya.

Sawitri menjelaskan bahwa paparan sinar biru yang berlebihan dapat membuat seseorang berisiko mengalami degenerasi makula, glaukoma, dan penyakit retina degeneratif. Apalagi bagi pengguna perangkat atau komputer yang mengalami periode waktu lama yang mengarah ke Computer Vision Syndrome (CVS) atau ketegangan mata.

Paparan sinar biru yang berlebihan di malam hari juga mengurangi produksi hormon melatonin yang mengatur siklus tidur seseorang. Tanpa disadari juga dapat menurunkan produksi melatonin.

“Biasanya orang-orang sering menggunakan gadget di malam hari sampai lupa waktu, tanpa disadari paparan sinar biru itu menurunkan produksi hormon melatonin. Akhirnya mereka menjadi sulit untuk tidur. Sebaiknya kita tidak bermain gadget 2 jam sebelum tidur agar mata bisa beristirahat dan tidur menjadi berkualitas,” pungkasnya.

 

Sumber : https://www.detik.com

Check Also

CARA MUDAH MENDOWNLOAD STORY INSTAGRAM TERBARU

CARA MUDAH MENDOWNLOAD STORY INSTAGRAM TERBARU

Instagram saat ini menjadi platform media sosial terpopuler di seluruh dunia, mulai dari artis, pengusaha, ... Read more

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *