Cara Membuat Artikel Ilmiah Yang Baik dan Benar

Cara membuat artikel karya ilmiah yang baik dan benar.  Menulis merupakan salah satu kegiatan yang banyak dilakukan oleh banyak orang khususnya mahasiswa. Hampir semua siswa dan Mahasiswa seharusnya ditugaskan untuk membuat artikel ilmiah. Persiapan artikel merupakan salah satu metode yang sering digunakan dalam mengerjakan tugas agar siswa dan mahasiswa dapat menulis sesuai dengan kemampuan akademiknya.

Artikel ilmiah populer merupak salah satu jenis karya tulis. Artikel ilmiah umumnya dihargai dengan dua poin kredit, namun artikel ilmiah ini harus memenuhi kriteria penulisan ilmiah untuk mengembangkan profesi.

Jenis-jenis Artikel Ilmiah 

Artikel ilmiah adalah tulisan yang memuat laporan sistematis hasil penelitian yang disajikan kepada komunitas ilmiah tertentu. Secara umum, artikel dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain artikel penelitian, artikel non penelitian, resensi buku, obituari, dan laporan khusus.

Artikel penelitian

Artikel penelitian adalah jenis karya tulis ilmiah yang memberikan informasi mengenai temuan penelitian dan pembahasan tentang temuan dan kesimpulan penelitian. Isi artikel penelitian terdiri dari bagian utama dan subbagian yang harus sesuai dengan tata cara penulisan

Artikel non penelitian

Artikel non penelitian adalah jenis makalah ilmiah yang tidak mengacu pada laporan penelitian. Ciri artikel non penelitian biasanya terdiri dari 10-20 halaman dan hanya memuat hal-hal penting selain abstrak dan kata kunci

Resensi buku

resensi buku adalah suatu penilaian/ evaluasi terhadap sebuah buku. Evaluasi biasanya berisi kelebihan dan kekurangan serta informasi dari buku yang hendak diteruskan kepada pembaca. Menulis tinjauan harus didasarkan pada umpan balik kritis, dan keseimbangan antara kekuatan dan kelemahan.

Obituari

Obituari adalah tulisan tentang kematian seseorang, dan menceritakan tentang perjalanan hidup almarhum dan aktivitasnya selama hidupnya. Biasanya bagi orang yang baru saja meninggal dunia, obituari menjadi “headline” di media massa.

Laporan khusus

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti laporan khusus adalah laporan yang dibuat karena diminta atasan atau karena keperluan mendadak yang berhubungan dengan kejadian yang luar biasa atau khusus.

Cara membuat artikel ilmiah

Cara membuat artikel ilmiah sedikit berbeda dengan jenis artikel lainnya. Artikel ilmiah biasanya dilengkapi dengan angka atau fakta yang dapat menguatkan artikel tersebut. Lalu bagaimana cara membuat artikel ilmiah yang baik dan benar?

1. Menentukan Tema

Mendefinisikan tema ini sangat penting dalam penulisan karya ilmiah. Karena tema merupakan esensi utama dari seluruh konten tulisan yang akan disampaikan kepada pembaca.

Wahhab (1994: 4) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan tema adalah bidang atau bidang masalah yang akan digarap dalam suatu makalah atau penelitian.

Sedangkan tema diartikan sebagai pernyataan sentral atau pernyataan dasar tentang topik yang akan ditulis.

Topik yang masih sangat luas sebaiknya dibatasi pada satu tema.

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat memilih tema karya ilmiah adalah:

1. Tema harus memenuhi kriteria yang ditentukan (jika ada dalam kontes). Jika karya ilmiah merupakan terbitan tersendiri, maka Temanya harus sesuai dengan bidang keahlian yang dipelajari.

2. Definisikan tema yang mencerminkan kondisi sebenarnya, misalnya bencana alam, ekonomi dan kesehatan, karena kebanyakan surat kabar sibuk memberitakan hal ini, sehingga penulis dengan cara ini lebih mudah menarik perhatian pembaca karena banyak dibahas .

3. Untuk memastikan bahwaTemanya bukan judulnya. Saya sering menemukan kompetitor lain masih belum bisa membedakan antara judul dan Tema. Ini bisa berakibat fatal, karena topiknya memiliki cakupan yang lebih luas. Saya menganggap Anda sudah mengerti dalam hal ini;)

4. Pilih Tema yang sumber informasinya mudah Anda temukan. Jika Anda memilih teknologi, misalnya, pastikan Anda memiliki rekan kerja, dosen, atau seseorang yang dapat menggunakannya sebagai sumber daya untuk membantu proses penyusunan makalah Anda. Rencanakan siapa dan di mana Anda bisa mendapatkan informasi. (Jika Anda gagal merencanakan. Anda berencana untuk gagal).

5. Terakhir, pastikan Anda sangat tertarik dan tertarik  tema tersebut. Anda harus memastikan bahwa topiknya adalah yang paling sesuai yang membuat seluruh jiwa dan tubuh Anda bersemangat. Di sinilah Anda harus bisa mencocokkan tema dan passion. Jika Anda tidak tertarik dengan Tema yang Anda pilih, bagaimana minat pembaca?

2. Membuat kerangka Tulisan

Merupakan ringkasan tertulis yang memperjelas hasil penelitian dengan kajian yang disiapkan sebagai bentuk pemenuhan kaidah di bidang keilmuan.

Apa urutan Membuat kerangka Tulisan?

  • Bab Pendahuluan. Latar Belakang Masalah Bagian ini berisi alasan penulis mengambil judul dan manfaat praktis yang dapat diambil dari artikel tersebut. Alasan tersebut disebutkan dalam paragraf mulai dari masalah umum hingga masalah pribadi.
  • Bab Analisa / bab diskusi.
  • Bab kesimpulan dan saran.

3. Membuat paragraf pembuka dengan baik

Apa hal terpenting dalam esai (tulisan) setelah judul? Ya. Paragraf Pembuka. Paragraf pengantar ini sangat penting sehingga sebagian besar penulis kawakan menghabiskan waktu berhari-hari untuk menyusun 60 kata yang “tepat” dan “menggoda” untuk menghasilkan bagian ini. Dikatakan bahwa bahkan Ernest Hemingway menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk menulis paragraf pembuka untuk salah satu tulisannya.

Bayangkan saja, betapa kecewanya dia setelah bersusah payah menulis dengan ikhlas, ternyata belum ada yang membaca keseluruhan teks hanya karena paragraf pembuka gagal menjalankan tugasnya.

Ide menulis yang bagus yang menggunakan paragraf pembuka yang buruk seperti mengundang seorang teman untuk pulang dan kemudian menutup pintu tepat di hadapannya. Anda tidak hanya membatalkan entri, tetapi Anda mungkin “menyerah” untuk mengunjungi lagi.

Nah, berikut ini beberapa cara membuat paragraf pembuka yang menarik, agar pembaca mau menggunakan beberapa menit dari waktu berharga mereka untuk membaca tulisan Anda lebih jauh.

  • Membula dengan pertanyaan

Membuka tulisan dengan pertanyaan sebenarnya merupakan salah satu teknik retoris dasar (agar paragraf pembuka menjadi “pertanyaan retoris”).

Pertanyaan yang Anda gunakan di awal artikel merangsang pembaca untuk berpikir. Penasaran setidaknya. Ini berarti mereka mulai terlibat dalam topik yang ingin Anda bahas di paragraf berikut. itu mudah.

  • Dibuka dengan anekdot atau kutipan terkenal

Cerita terkait seringkali (jika tidak selalu) langsung menarik perhatian pembaca. Prinsip teknik ini sama dengan metode pertama: libatkan pembaca dalam menulis.

Kutipan terkait dari orang-orang terkenal di bidang topik yang Anda diskusikan juga efektif dalam mencegah pembaca berpaling dari artikel Anda.

  • Ajak pembaca Anda untuk berpikir atau membayangkan

Memasukkan situasi / situasi / kepribadian di benak pembaca memang tidak mudah. Tapi itu akan menjadi kekuatan yang hebat bagi penulis mana pun yang mampu melakukannya.

Prinsip pengoperasian pada teknik ini mirip dengan teknik pertama, disini yang digunakan hanya direct invocation, contoh: “Imagine …” atau “You may still remember …..”, dll.

  • Gunakan analogi

Metafora dan perumpamaan yang benar sangat bagus untuk menggambarkan suatu situasi (bahkan yang paling rumit) dalam satu kalimat. Tidak hanya mempersingkatnya, tetapi juga memotivasi pembaca untuk mencoba menghubungkan, menghubungkan, atau membandingkan analogi yang Anda buat dengan situasi yang ingin Anda gambarkan. Artinya Anda secara tidak langsung mengajak pembaca untuk berpartisipasi dalam tulisan Anda.

  • Kutip data atau statistik

Seringkali membuka artikel (tulisan) dengan fakta sangat ampuh. Meski mungkin belum semuanya, ada banyak orang yang menginginkan fakta dan data yang nyata.

Tentunya data / statistik yang digunakan harus realistis dan relevan. Kekuatannya akan berlipat ganda jika datanya mengejutkan – fakta yang bertentangan dengan pemikiran biasa.

(Sumber : kompasiana.com)

4. Menuliskan gagasan pokok secara jelas

Terkadang kita memiliki pertanyaan bacaan atau kuis yang mengharuskan kita untuk mendefinisikan ide utama dalam sebuah paragraf. Kali ini kita akan membahas bagaimana mendefinisikan ide utama di setiap paragraf.

H. Dalman mengatakan dalam Writing Skills (2016), bahwa paragraf adalah rangkaian dari beberapa kalimat dan harus mengandung satu kesatuan gagasan yang diungkapkan, sehingga pembaca dapat memahami maksud dari tulisan atau informasi tersebut.

Dalam paragraf, masing-masing memiliki gagasan utama yang berbeda. Paragraf yang baik dan benar terdiri dari satu gagasan utama.

Jenis-jenis paragraf :

Jenis-jenis paragraf penting untuk diketahui agar lebih percaya diri dalam menemukan ide-ide paragraf utama. Jenis tulang belakang meliputi:

Deduktif:

Paragraf yang ide utamanya ada di kalimat pertama dalam sebuah paragraf. Sedangkan kalimat berikut merupakan penjelasan untuk mendukung gagasan pokok.

Induktif:

paragraf yang ide utamanya ada di akhir kalimat dalam sebuah paragraf. Paragraf ini dimulai dengan penyebutan atau penjelasan tentang suatu peristiwa khusus.

Deduktif – induktif:

juga disebut vertebra campuran. Lokasi gagasan utama berada pada awal dan akhir paragraf. Meskipun gagasan pokok telah disebutkan dua kali, bukan berarti sebaliknya. Ide utama di akhir kalimat dalam paragraf memperkuat ide utama di awal kalimat dalam paragraf.

Ineratif:

paragraf yang ide utamanya berada di tengah paragraf. Kalimat  pendukung termasuk kalimat yang memuat gagasan pokok.

5. Memberikan ilustrasi yang wajar

Teknik ilustrasi dalam penulisan ilmiah

  • Dalam penulisan ilmiah ini selain penulisan juga terdapat ilustrasi, diagram, dan tabel.
  • Ilustrasi adalah penggambaran sesuatu.
  • Ilustrasi dapat berupa tabel dan gambar (diagram, foto, diagram, diagram, peta, grafik dan grafik lainnya).
  • Ilustrasi, tabel dan grafik digunakan untuk menjelaskan arti paragraf atau teks tertentu.
  • Ilustrasi, bagan dan tabel memiliki bentuk penyajiannya masing-masing dalam karya ilmiah.

6. Mempelajari cara dan gaya penulisan karya ilmiah

Syarat suatu tulisan untuk dianggap sebagai karya ilmiah adalah sebagai berikut (Brotowidjojo, 1988: 15-16).

  1. Karya ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis atau memajukan penerapan hukum alam dalam situasi tertentu.
  2. Karya ilmiah harus ditulis dengan hati-hati, akurat, benar, jujur, dan bukan spekulasi. Dalam arti jujur, ada sudut pandang etika dalam penulisan ilmiah, yaitu mengutip referensi dan kutipan yang jelas.
  3. Karya ilmiah disusun secara sistematis, dan setiap langkah direncanakan secara terkendali, konseptual dan prosedural.
  4. Karya ilmiah memperkenalkan urutan sebab akibat dengan pemahaman yang tajam dan alasan yang mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan.
  5. Karya ilmiah berisi pendapat dengan dukungan dan bukti berdasarkan hipotesis.
  6. Karya ilmiah hanya memuat fakta faktual sehingga tidak menimbulkan pertanyaan yang meragukan. Penulis ilmiah tidak boleh mengutak-atik fakta, juga tidak ambisius dan bias. Pertunjukan seharusnya tidak emosional.
  7. Karya ilmiah pada dasarnya bersifat eksplanatori. Pembaca dibiarkan menarik kesimpulan sendiri dalam bentuk pembenaran dan keyakinan akan kebenaran karya ilmiah.

7. Menutup artikel dengan paragraf yang kuat

Bagian penutup atau bab penutup untuk penulisan karya ilmiah merupakan bagian yang mengungkapkan kesimpulan dan saran secara singkat tentang pembahasan yang dijelaskan pada bagian isi. Bagian ini sering disebut sebagai bab penutup.

Pada bagian kesimpulan, Anda harus menuliskan kesimpulan keseluruhan untuk diskusi atau isi tulisan karya ilmiah. Sedangkan pada bagian saran, cukup tuliskan saran atau rekomendasi Anda tentang topik atau isu yang diangkat dalam tulisan karya ilmiah.

Bagian penutup yang baik memenuhi banyak persyaratan, yaitu tidak ditulis dengan kata-kata, berfokus pada ringkasan isi tulisan karya ilmiah, dan tidak menawarkan saran atau rekomendasi yang tidak terkait dengan pembahasan.

8. Menyunting artikel dengan seksama

Penyuntingan adalah kegiatan menyunting, mengubah atau menyusun tata letak atau menggunakan bahasa naskah tanpa mengubah maknanya. Dan hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bahwa editing adalah kegiatan menyusun naskah agar dapat dicetak dengan cara menampilkan seluruh naskah, membacanya dan menyempurnakannya dari segi tata bahasa, materi, penyajian, kelayakan. , dan keabsahan isi naskah yang akan diterbitkan.

Saat mengedit naskah, ada tiga aspek yang harus diedit, yaitu konten, organisasi (susunan, tempat penulisan, pencacahan, dll), dan bahasa yang digunakan jika dianggap tidak pantas.

Pengeditan teks untuk mengoreksi teks sesuai dengan perjanjian bahasa kustom. Teks diedit karena Anda ingin menjaga kualitas teks.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyunting yaitu:

1. Ejaan. Editor atau editor akan melihat teks menggunakan aturan ejaan yang ditingkatkan atau tidak, jika tidak maka harus dimodifikasi sesuai. Contoh: Coaching adalah kata dengan label yang salah. Dalam aturan meme, jika cocok dengan huruf “t”, “t” hilang. Jadi kata “mentiup” diedit untuk meledak.

2. Tanda baca. Tanda baca seperti titik (.), koma (,), dan tanda kutip (“…”) harus teliti, jadi penting untuk diperhatikan saat mengedit teks. Contoh: mengetik Mei Rukmana SPd. Kesalahan tanda baca. Penulisan menurut kaidah EYD yaitu setelah menggunakan nama koma, dan penulisan alamat dipisahkan dengan titik.

3. Diksi. Pertimbangan juga harus diberikan pada pilihan kata atau ejaan, mengingat jenis tulisan formal atau informal akan menggunakan ortografi yang memiliki makna lebih tepat atau menggunakan arti smoothing atau semantik untuk mengungkapkan maksud yang ingin diungkapkan.

4. Kalimat. Efektivitas kalimat seperti S-P-O-K atau pengaturan lainnya.

5. Metodologi penulisan. Penulisan paragraf atau teks dimulai dari berhitung atau sebaliknya.

6. Ketepatan konsep. Konsep ilmiah biasanya ditemukan dalam teks, dan editor akan melihat apa yang tercantum sebagai benar atau tidak.

Demikian uraian cara membuat artikel ilmiah yang baik dan benar menurut beberapa sumber yang kami kutip, semoga bermanfaat bagi kalian terutama para pelajar & mahasiswa.