Di Suatu Ekosistem Perairan Terdapat Zooplankton, Ikan Kecil, Ikan Besar, Dan Fitoplankton, Maka Ddt Akan Terakumulasi Pada…

Di suatu ekosistem perairan terdapat zooplankton, ikan kecil, ikan besar, dan fitoplankton, maka ddt akan terakumulasi pada…

A. Fitoplankton
B. Zooplankton
C. Ikan kecil
D. Ikan besar
E. Burung

Jawaban : 

E. Burung

Penjelasan : 

Manusia kerap membuang sampah plastik dan limbah di sungai dan laut. Tindakan yang tidak bertanggung jawab ini pada akhirnya akan membahayakan tubuh manusia yang mengonsumsi ikan dan hewan laut yang hidup di perairan tersebut. Sistem jaring-jaring makanan akan membantu Anda memahaminya.

Jaring-jaring makanan adalah keterhubungan antara satu rantai makanan dengan rantai makanan lain dalam sebuah ekosistem. Rantai makanan sendiri terdiri dari makhluk hidup satu yang mengonsumsi makhluk hidup lain. Oleh karena itu, satu makhluk hidup dapat memakan lebih dari satu jenis makanan dan makhluk hidup dapat dimakan oleh lebih dari satu makhluk hidup lain, maka terbentuklah jaring-jaring makanan.

Jika terjadi ketidakseimbangan atau gangguan pada sistem jaring-jaring makanan tersebut, maka akan terjadi dampak kesehatan bagi semua makhluk yang terlibat di dalamnya, tak terkecuali manusia.

Tahapan Jaring-jaring Makanan

Contoh dari fase jaring-jaring makanan sederhana yang bermula dari tumbuhan dapat diumpamakan seperti berikut ini:

  • Tumbuhan menggunakan sinar matahari untuk membentuk biji, daun, dan buah.
  • Tumbuhan, misalnya rumput, kemudian dikonsumsi oleh sapi sebagai herbivora atau konsumen tingkat 1.
  • Sapi kemudian dikonsumsi oleh manusia sebagai konsumen tingkat 2 atau karnivora atau konsumen puncak.
  • Jasad manusia yang mati diuraikan oleh cacing dan bakteri lain yang kemudian dimanfaatkan tumbuhan untuk berkembang.
  • Jaring-jaring makanan ini juga terdapat di laut, yaitu pada ikan yang awalnya mengonsumsi plankton, kemudian dikonsumsi oleh manusia. Namun, persoalan baru muncul saat perairan tercemar. Hal ini membuat ikan yang akan Anda konsumsi menjadi terkontaminasi oleh limbah yang berada di lautan atau sungai.

Perairan yang tercemar oleh residu pestisida apabila telah mencapai konsentrasi tertentu akan sangat berpengaruh terhadap lingkungan dan organisme akuatik yang hidup di dalamnya. Ikan yang hidup dalam lingkungan perairan yang tercemar pestisida akan menyerap bahan aktif pestisida tersebut dan tersimpan dalam tubuh, karena ikan merupakan akumulator yang baik bagi berbagai jenis pestisida terutama yang bersifat lipofilik (mudah terikat dalam jaringan lemak). Dalam kondisi perairan yang subletal, kandungan residu pestisida dalam tubuh ikan yang terbentuk melalui proses bioakumulasi akan semakin tinggi dengan meningkatnya konsentrasi dan bertambahnya waktu pemaparan hingga mencapai kondisi steady state.

Selain itu, pengaruh lanjut dari bioakumulasi pestisida pada konsentrasi tertentu secara signifikan dapat menurunkan laju pertumbuhan dan berdampak terhadap kondisi hematologis ikan. Hal lain yang perlu lebih diwaspadai adalah terjadinya biomagnifikasi, yaitu kontaminasi dan akumulasi residu pestisida di dalam tubuh mahluk hidup melalui rantai makanan. Artinya, semakin tinggi kedudukan mahluk hidup dalam rantai makanan maka akan semakin berpotensi untuk terkontaminasi dan mengakumulasi residu pestisida dalam tubuh termasuk manusia yang menempati posisi puncak dalam rantai makanan.

Kesimpulan

berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa jika perairan tersebut tercemar insektisida, akumulasi kadar bahan pencemar paling tinggi terdapat pada e. burung