Doa Yang Sering dibaca Saat Menyambut Bulan Suci Ramadham

Doa menyambut bulan ramadhan – Ramadhan adalah salah satu bulan yang paling ditunggu oleh umat Islam di seluruh dunia. Karena di bulan Ramadhan, Alloh SWT akan menurunkan banyak berkah di bumi ini kepada mereka yang berpuasa selama sebulan penuh.

Seperti diketahui, menurut PP Muhammadiyah 1 Ramadhan 1442 Hijriyah akan dilaksanakan mulai 13 April 2021. Silahkan Download jadwal puasa & imsakiyyah bulan ramadhan 1442

Untuk menyambut datangnya bulan penuh berkah Ramadhan, ada baiknya seorang muslim menyambutnya dengan bacaan doa. Bukan hanya sebagai bentuk rasa syukur dan suka cita bertemu Ramadhan, tapi untuk selalu mendapatkan berkah.

Doa Menyambut Bulan Ramadhan

Doa Bertemu Bulan Ramadhan

اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِى رَمَضَانَ

Artinya: Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban serta berkahilah kami dalam bulan Ramadhan.

Doa menyambut bulan suci ramadhan di atas dibaca sejak bulan Rajab, diambil dari hadist riwayat Ahmad Nomor 2346 dan 2387. Adapun doa lainnya sebagai berikut :

اَللّٰهُمَّ سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً

Artinya: Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan. (Latha-if al-Ma’arif, 148)

Ada juga do’a yang bersumber dari riwayat imam at-Tirmidzi.

Berikut lafal beserta arti dan penjabarannya doa menjelang ramadhan yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat.

Dalam Bahasa Arab

اللهم أهله علينا باليمن والإيمان والسلامة والإسلام ربي وربك الله

Dalam Bahasa Latin

Allahumma ahillahu ‘alainaa bil yumni wal Imani wassalamati wal islami Rabbi wa Rabbukallahu.

Artinya : “Ya Allah mohon hadirkan awal ramadhan kepada kami dengan penuh ketentraman, dan dengan penuh kekuatan iman, sehat dan selamat, dan dengan kekuatan islam Rabbi wa Rabbukallahu.”

Ada pula doa yang diriwayat oleh Imam At-Thabarani dan Imam Ad-Dailami, berikut bacaan doa menyambut bulan suci Ramadan yang diamalkan oleh Rasulullah SAW:

اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً

“Allahumma sallimni ila Ramadan, wa sallim li Ramadhan, wa tslimhu minni mutaqabbala.”

Artinya:

“Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.”

Selain itu, Rasulullah juga membaca doa saat melihat hilal atau untuk menandai awal bulan baru setelah bulan Shaban, yaitu bulan Ramadhan :

هِلالُ رُشْدٍ وَخَيْرٍ، هِلالُ رُشْدٍ وَخَيْر، آمَنْتُ بِالَّذِي خَلَقَكَ

“Hilaalu rusydin wa khairin (2 kali), aamantu bil ladzii khalaqaka.”

Artinya:

“Bulan petunjuk dan kebaikan (2 kali). Aku beriman kepada Tuhan yang menciptakanmu (wahai bulan).”

Doa tersebut dianjurkan untuk dibaca ketika melihat hilal atau tanda bulan sabit yang terlihat tipis menandakan mulainya bulan baru setelah bulan Sya’ban, yakni bulan Ramadhan.

قُلْ بِفَضْلِ ٱللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِۦ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا۟ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ

“Qul bifadlillaahi wa birahmatihii fa bizaalika falyafrahu, huwa khairum mimmaa yajma’un.”

Artinya:

Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.”

Ada pula beberapa ayat Al-Quran yang bisa dibaca sebagai doa menyambut datangnya bulan Ramadhan yaitu dalam Surat Yunus ayat 58.

Dalam surat ini, Allah berfirman bahwa pada bulan Ramadhan, “rahmat dan karunia Allah bertebaran untuk setiap umatnya. Karunia dan rahmat Allah jauh lebih baik dari segala hal yang berhubungan dengan duniawi yang bersifat sementara sedangkan amal kebaikan memiliki nilai sebagai bekal hidup di akhirat nanti.”

Niat Puasa Ramadhan

Dalam Bahasa Arab

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ الشَّهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

Dalam Bahasa Latin

Nawaitu shouma ghodin ‘an adaa-i fardhisy syahri romadhoona hadzihis sanati lillaahi ta’aala

Artinya: “Aku niat puasa pada hari esok untuk melaksanakan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala”

Doa sahur

بِسْمِ اللَّهِ

Bismillah

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah”

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Allohumma baariklanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa ‘adzaaban naar

Artinya: “Ya Allah, berkahilah untuk kami apa yang Engkau karuniakan kepada kami dan peliharalah kami dari adzab neraka” (HR. Imam Malik dalam Al Muwatha’)

Doa buka puasa

Dalam Bahasa Arab

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

Dalam Bahasa Latin

Dzahabadh dhoma-u wabtalatil uruq wa tsabatal ajru insyaa-allah

Artinya: “Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap insya Allah”

Selain do’a-do’a yang diajarkan oleh rosululloh SAW, kita juga harus mengamalkan sunnah-sunnah lainnya baik sebelum maupun selama bulan suci ramadhan

Amalah sebelum bulan suci romadhan :

1. Saling Memaafkan

Dengan datangnya bulan ramadhan yang diberkahi, setiap muslim harus bersih lahir batin. Yang dimaksud dengan kesucian persalinan dan pikiran adalah kesucian dari segala pikiran buruk, dendam, gangguan hati, menjaga kesehatan dan kebersihan, dsb.

Oleh karena itu, memasuki bulan Ramadhan hendaknya saling memaafkan. Dengan memaafkan dapat membebaskan diri dari kesalahan pada orang lain agar ibadah puasa dapat berjalan dengan lancar dan penuh dengan keberkahan.

2. Menunaikan Puasa Sunnah di Bulan Syaban

Salah satu amalan yang dapat dilakukan umat Islam menjelang bulan suci Ramadhan adalah melaksanakan puasa sunnah di bulan Sepan. Namun, dalam satu atau dua hari awal Ramadhan, umat Islam dilarang berpuasa.

Larangan puasa ini disebutkan sesuai dengan hadits, Rasulillah SAW pernah bersabda “Jangan kamu dahului Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari, kecuali bagi seseorang yang memuaskan puasa tertentu, maka ia boleh meneruskan puasanya”. (Hadits Shahih, riwayat Bukhari: 1781 dan Muslim: 1812. teks hadits riwayat al-Bukhari).

3. Bertobat kepada Allah SWT

Umat ​​Islam diperintahkan untuk bertaubat dan mencari pengampunan dari Alloh SWT sebagai amalan menjelang bulan Ramadhan. Dengan bertaubat kepada Alloh SWT, umat Islam dapat melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan dengan kebersihan, kesucian dan kebahagiaan yang maksimal.

Ustaz Abdul Somad juga menjelaskan, taubat yang dilakukan yakni dengan cara mandi taubat.

“Gimana cara mandi taubat? Sama dengan mandi wajib (mandi junub), basah semuanya basah dari ujung rembut (keramas) sampai ujung kaki,” jelasnya.

Kemudian setelah mandi, umat Muslim juga sebaiknya melaksanakan shalat dua rakaat.

“Ushalli sunnatan taubat rokataini lillahi taala, kemudian dia istighfar minta ampun pada Allah, maka Allah mengampuni dosa-dosanya, dan perbanyak istighfar,” tutur Ustaz Abdul Somad.

4. Memperbanyak Doa dan Ibadah

Memperbanyak sholat dan beribadah merupakan salah satu amalan yang dilakukan di bulan Ramadhan. Umat ​​Muslim berdoa dan meminta kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk dipanjangkan umur mereka sampai mereka berjumpa dengan bulan Ramadhan.

5. Menyambut Ramadhan dengan Gembira

Memperbanyak beramal sholeh menjelang bulan Ramadhan, setiap Muslim harus merayakan bulan Ramadhan dengan sukacita dan kegembiraan.

Rasulullah SAW pernah bersabda, “Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan padamu berpuasa di bulan itu. Dalam bulan itu dibukalah pintu-pintu langit, dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan syaitan-syaitan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang tidak memperoleh kebajikan di malam itu, maka ia tidak memperoleh kebajikan apapun.” (Hadits Shahih, Riwayat al-Nasa’i: 2079 dan Ahmad: 8631. dengan redaksi hadits dari al-Nasa’i).

10 Amalah selama bulan suci ramadhan :

1. Tadarus Alquran

Dari Ibn ‘Abbas RA dituturkan, bahwasanya ia berkata:

“Nabi SAW adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan pada bulan Ramadan, saat beliau ditemui Jibril untuk membacakan kepadanya Alquran. Jibril menemui setiap malam pada bulan Ramadan, lalu membacakan kepadanya Alquran. Rasulullah SAW ketika ditemui Jibril lebih dermawan dalam kebaikan daripada angin yang berembus.” (HR Bukhari & Muslim).

2. Memperbanyak doa

Di mana bulan Ramadhan adalah doa yang begitu diperkenankan dan waktu terkabulnya doa.

Allah Ta’ala berfirman:

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah: 186)

3. Bersedekah

Salah satu pintu yang dibuka oleh Allah saat bersedekah di bulan Ramadan yakni diberikan pahala yang dilipatgandakan.

Hal ini sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Qs. Al Hadid: 18)

4. Memberi makan orang yang akan berpuka puasa

dari riwayat dalam HR. Tirmidzi maupun Ibnu Majah, Ahmad dan Al-Hafizh Abu Thahir, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5: 192. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)

5. Melaksanakan qiyamul lail

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah bersabda:

“Barangsiapa yang salat malam pada bulan Ramadan karena iman dan mengharap ganjaran dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu. (HR. Bukhari No. 37, Muslim No. 759)

6. Fokus Beribadah di 10 Hari Terakhir

Menjelaskan hal ini, dalam salah satu hadis Rasulullah SAW bersabda:

“Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya.” (HR Muslim).

7. Melakukan I’tikaf

Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Sa’id Al-Khudri, Rasulullah SAW bersabda:

“Aku pernah melakukan i’tikaf pada sepuluh hari Ramadhan yang pertama. Aku berkeinginan mencari malam lailatul qadar pada malam tersebut.

Kemudian aku beri’tikaf di pertengahan bulan, aku datang dan ada yang mengatakan padaku bahwa lailatul qadar itu di sepuluh hari yang terakhir. ‘Siapa saja yang ingin beri’tikaf di antara kalian, maka beri’tikaflah,’. Lalu di antara para sahabat ada yang beri’tikaf bersama beliau.” (HR Bukhari).

8. Makan Sahur

Salah satu amalan bulan Ramadhan yang disunnahkan adalah makan sahur.

Rasulullah SAW bersabda:

“Makan sahur itu mengandung berkah, maka janganlah kalian meninggalkannya walaupun hanya sebiji kurma.”

9. Shalat Tarawih dan Witir

Shalat Tarawih adalah sholat sunnah yang dikerjakan hanya pada malam bulan Ramadhan, dan termasuk amalan bulan Ramadhan yang istimewa. Mengenai hal ini, dalam salah satu hadisnya Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Sesungguhnya Allah telah menfardhukan puasa Ramadhan dan aku telah mensunahkan shalat di malam harinya. Karena itu, barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan dan shalat di malam harinya karena iman dan mengharap pahala dan ridha dari Allah. Maka, keluarlah dosanya sebagaimana pada hari dia dilahirkan oleh ibunya.” (HR Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Tirmidzi).

Jika shalat tarawih akan berakhir, maka shalat witir bisa segera dilaksanakan. Shalat witir hukumnya sunnah dan dikerjakan dengan rakaat ganjil.

Dalam sebuah hadis dinyatakan: “Hai para pencita-cita Al-Qur’an, kerjakan shalat witir. Karena Allah itu tunggal, Dia suka bilangan yang witir (ganjil).”

10. Duduk di Masjid Sampai Matahari Terbit

Hal ini dimaksudkan agar setelah sahur dan sholat shubuh, seseorang tidak kembali tidur dan tetap beraktivitas seperti biasa.

Dalam sebuah hadis terdapat penjelasan bahwa:

“Rasulullah SAW apabila shalat shubuh beliau duduk di tempat shalatnya hingga matahari terbit.” (HR Muslim).

Rasulullah SAW juga bersabda:

“Siapa shalat Shubuh dengan berjama’ah, lalu duduk berdzikir kepada Allah hingga matahari terbit, lalu shalat dua raka’at, maka baginya seperti pahala haji dan umrah sempurna, sempurna, sempurna.” (Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).