Dalam rangka implementasi Kurikulum Merdeka, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mengembangkan tiga perangkat ajar utama, yaitu Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), dan Asesmen Tugas Performa (ATP).
Ketiga perangkat ajar ini sangat penting untuk mendukung pembelajaran yang berpusat pada siswa dan pengembangan kompetensi yang berorientasi pada profil Pelajar Pancasiala. Di dalam artikel ini, kita akan mengulas lebih mendalam tentang CP, TP, dan ATP dalam konteks pembelajaran seni rupa di Sekolah dasar (SD).
Dengan memahami ketiga perangkat ajar ini, guru dapat menyusun dan melaksanakan pembelajaran seni rupa yang efektif dan bermakna.
cp dan atp kurikulum merdeka seni rupa
Kurikulum merdeka memberikan keleluasaan dalam menentukan materi pembelajaran sesuai dengan konteks daerah dan lingkungan sekolah.
- Fleksibilitas materi pembelajaran
- Fokus pada pengembangan kompetensi
- Penekanan pada pembelajaran bermakna
- Penguatan karakter Pelajar Pancasila
- Asesmen sebagai bagian dari pembelajaran
- Pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran
- Pembagian waktu belajar lebih fleksibel
Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip tersebut, diharapkan pembelajaran seni rupa di sekolah dasar dapat lebih berkualitas dan bermakna.
Fleksibilitas materi pembelajaran
Salah satu keunggulan Kurikulum Merdeka adalah fleksibilitas materi pembelajaran yang diberikan. Guru memiliki keleluasaan dalam menentukan materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa, dengan tetap memperhatikan Capaian Pembelajaran (CP) dan Tujuan Pembelajaran (TP) yang telah ditetapkan.
Dalam konteks pembelajaran seni rupa di sekolah dasar, fleksibilitas materi pembelajaran ini memberikan kesempatan bagi guru untuk menyesuaikan materi dengan konteks daerah dan lingkungan sekolah. Misalnya, guru dapat memilih materi pembelajaran yang mengangkat kesenian daerah setempat, seperti tari tradisional, musik daerah, atau kerajinan tangan khas daerah tersebut.
Selain itu, guru juga dapat memilih materi pembelajaran yang sesuai dengan minat dan bakat siswa. Dengan demikian, siswa dapat belajar dengan lebih bersemangat dan bermakna. Fleksibilitas materi pembelajaran ini juga memungkinkan guru untuk mengintegrasikan berbagai mata pelajaran dalam pembelajaran seni rupa. Misalnya, guru dapat mengintegrasikan materi pembelajaran seni rupa dengan materi pembelajaran sejarah, geografi, atau sains.
Dengan demikian, siswa dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang lebih luas dan mendalam. Fleksibilitas materi pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan bagi guru untuk berinovasi dan mengembangkan metode pembelajaran yang lebih kreatif dan efektif.
Dengan demikian, pembelajaran seni rupa di sekolah dasar dapat menjadi lebih bermakna dan menyenangkan.