CP, TP, dan ATP dalam Kurikulum SD


CP, TP, dan ATP dalam Kurikulum SD

Kurikulum SD (Sekolah Dasar) di Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan kurikulum bertujuan untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan peserta didik. Dalam kurikulum SD, ada tiga istilah yang sering digunakan, yaitu CP, TP, dan ATP.

CP (Capaian Pembelajaran) adalah kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah menyelesaikan suatu jenjang pendidikan. CP disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang ditetapkan oleh pemerintah. TP (Tujuan Pembelajaran) adalah rumusan kemampuan yang harus dikuasai peserta didik setelah menyelesaikan suatu kegiatan belajar mengajar (KBM). TP dirumuskan berdasarkan CP dan SKL.

ATP (Alat Peraga dan Media Pembelajaran) adalah benda atau bahan yang digunakan untuk membantu proses belajar mengajar. ATP dapat berupa buku, gambar, peta, grafik, diagram, model, dan sebagainya. ATP dipilih berdasarkan TP yang telah ditetapkan.

cp tp dan atp kurikulum sd

Komponen penting dalam pembelajaran SD.

  • CP: Capaian Pembelajaran
  • TP: Tujuan Pembelajaran
  • ATP: Alat Peraga dan Media Pembelajaran
  • Dasar: Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
  • Tujuan: Penguasaan kompetensi
  • Fungsi ATP: Bantu proses belajar mengajar
  • Jenis ATP: Buku, gambar, peta, grafik, diagram, dan sebagainya
  • Pemilihan ATP: Berdasarkan TP
  • Keterkaitan: CP – TP – ATP

Ketiga komponen tersebut saling berkaitan dan mendukung dalam proses pembelajaran SD.

CP (Capaian Pembelajaran):

Dalam Kurikulum SD
CP Kurikulum SD
Rumusan CP
Dasar Penyusunan CP

CP dalam Konteks Pembelajaran SD

TP (Tujuan Pembelajaran):

Pengertian TP

Tujuan Pembelajaran (TP) adalah rumusan kemampuan yang harus dikuasai peserta didik setelah menyelesaikan suatu kegiatan belajar mengajar (KBM). TP dirumuskan berdasarkan CP dan SKL.

Fungsi TP

TP berfungsi sebagai acuan bagi guru dalam menyusun kegiatan pembelajaran dan penilaian. TP juga membantu peserta didik memahami apa yang harus mereka pelajari dan kuasai dalam suatu KBM.

Ciri-ciri TP yang Baik

TP yang baik harus memenuhi beberapa ciri, antara lain:

  • Spesifik: TP harus jelas dan spesifik, sehingga peserta didik tahu apa yang harus mereka kuasai.
  • Terukur: TP harus dapat diukur, sehingga guru dapat menilai apakah peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran atau belum.
  • Relevan: TP harus relevan dengan CP dan SKL, serta dengan kebutuhan peserta didik.
  • Menantang: TP harus menantang, tetapi tetap dapat dicapai oleh peserta didik.

Keterkaitan TP dengan CP dan ATP

TP memiliki keterkaitan yang erat dengan CP dan ATP. CP menjadi dasar penyusunan TP, sedangkan TP menjadi dasar pemilihan ATP. Ketiga komponen ini saling mendukung dalam proses pembelajaran SD.

Dengan demikian, TP merupakan komponen penting dalam kurikulum SD yang berfungsi untuk mengarahkan proses pembelajaran dan membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.

ATP (Alat Peraga dan Media Pembelajaran):

ATP (Alat Peraga dan Media Pembelajaran) adalah benda atau bahan yang digunakan untuk membantu proses belajar mengajar. ATP dapat berupa buku, gambar, peta, grafik, diagram, model, dan sebagainya.

  • Fungsi ATP:

    ATP memiliki beberapa fungsi dalam proses belajar mengajar, antara lain:

    • Memperjelas penyampaian materi pelajaran.
    • Membantu peserta didik memahami konsep-konsep yang abstrak.
    • Membangkitkan motivasi dan minat belajar peserta didik.
    • Melatih keterampilan berpikir kritis dan kreatif peserta didik.
  • Jenis-jenis ATP:

    ATP dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:

    • Alat peraga: benda nyata yang digunakan untuk memperagakan suatu konsep atau proses.
    • Media pembelajaran: bahan atau alat yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran, seperti buku, gambar, peta, grafik, diagram, dan model.
  • Pemilihan ATP:

    ATP dipilih berdasarkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Guru harus mempertimbangkan beberapa hal dalam memilih ATP, antara lain:

    • Kesesuaian ATP dengan tujuan pembelajaran.
    • Ketersediaan ATP.
    • Kemampuan peserta didik dalam menggunakan ATP.
  • Penggunaan ATP:

    ATP digunakan secara efektif dalam proses belajar mengajar. Guru harus merencanakan penggunaannya dengan baik, sehingga ATP dapat mendukung pencapaian tujuan pembelajaran.

ATP merupakan komponen penting dalam kurikulum SD yang berfungsi untuk membantu peserta didik memahami materi pelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran.

Dasar: Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

Pengertian SKL

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria minimal tentang kemampuan dan keterampilan yang harus dikuasai peserta didik setelah menyelesaikan suatu jenjang pendidikan.

Fungsi SKL

SKL berfungsi sebagai acuan dalam penyusunan kurikulum dan penilaian pendidikan. SKL juga menjadi dasar dalam pengembangan perangkat pembelajaran, seperti CP, TP, dan ATP.

Penyusunan SKL

SKL disusun oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Dalam penyusunan SKL, Kemendikbudristek mempertimbangkan berbagai faktor, seperti:

  • Kebutuhan pembangunan nasional.
  • Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  • Aspirasi masyarakat.

Keterkaitan SKL dengan CP, TP, dan ATP

SKL menjadi dasar dalam penyusunan CP, TP, dan ATP. CP disusun berdasarkan SKL, sedangkan TP disusun berdasarkan CP dan SKL. ATP dipilih berdasarkan TP.

Dengan demikian, SKL merupakan komponen penting dalam kurikulum SD yang berfungsi sebagai dasar dalam penyusunan CP, TP, dan ATP.

Tujuan: Penguasaan kompetensi

Tujuan utama dari kurikulum SD adalah penguasaan kompetensi oleh peserta didik. Kompetensi adalah kemampuan dan keterampilan yang harus dikuasai peserta didik setelah menyelesaikan suatu jenjang pendidikan.

  • Penguasaan CP:

    Peserta didik diharapkan mampu menguasai CP yang telah ditetapkan dalam kurikulum SD. CP merupakan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah menyelesaikan suatu jenjang pendidikan.

  • Penguasaan TP:

    Peserta didik diharapkan mampu mencapai TP yang telah ditetapkan dalam kurikulum SD. TP merupakan rumusan kemampuan yang harus dikuasai peserta didik setelah menyelesaikan suatu kegiatan belajar mengajar (KBM).

  • Penguasaan ATP:

    Peserta didik diharapkan mampu menggunakan ATP secara efektif dalam proses belajar mengajar. ATP merupakan alat peraga dan media pembelajaran yang digunakan untuk membantu proses belajar mengajar.

  • Penguasaan SKL:

    Peserta didik diharapkan mampu mencapai SKL yang telah ditetapkan oleh pemerintah. SKL merupakan kriteria minimal tentang kemampuan dan keterampilan yang harus dikuasai peserta didik setelah menyelesaikan suatu jenjang pendidikan.

Dengan penguasaan kompetensi tersebut, peserta didik diharapkan siap untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya atau memasuki dunia kerja.

Fungsi ATP: Bantu proses belajar mengajar

ATP (Alat Peraga dan Media Pembelajaran) memiliki beberapa fungsi dalam membantu proses belajar mengajar, antara lain:

  • Memperjelas penyampaian materi pelajaran.

    ATP dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran dengan lebih jelas dan mudah dipahami oleh peserta didik. Misalnya, guru dapat menggunakan gambar atau diagram untuk menjelaskan konsep-konsep yang abstrak.

  • Membantu peserta didik memahami konsep-konsep yang abstrak.

    ATP dapat membantu peserta didik memahami konsep-konsep yang abstrak dengan lebih mudah. Misalnya, guru dapat menggunakan model tiga dimensi untuk menjelaskan konsep atom atau tata surya.

  • Membangkitkan motivasi dan minat belajar peserta didik.

    ATP dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar peserta didik dengan membuat proses belajar mengajar lebih menarik dan menyenangkan. Misalnya, guru dapat menggunakan video atau permainan edukatif untuk menyampaikan materi pelajaran.

  • Melatih keterampilan berpikir kritis dan kreatif peserta didik.

    ATP dapat membantu melatih keterampilan berpikir kritis dan kreatif peserta didik dengan mendorong mereka untuk menganalisis, mengevaluasi, dan memecahkan masalah. Misalnya, guru dapat menggunakan peta konsep atau diagram Venn untuk membantu peserta didik memahami hubungan antara berbagai konsep.

Dengan demikian, ATP dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran dengan lebih jelas, membantu peserta didik memahami konsep-konsep yang abstrak, membangkitkan motivasi dan minat belajar peserta didik, serta melatih keterampilan berpikir kritis dan kreatif peserta didik.

Jenis ATP: Buku, gambar, peta, grafik, diagram, dan sebagainya

Buku

Buku adalah salah satu jenis ATP yang paling umum digunakan dalam proses belajar mengajar. Buku dapat berisi teks, gambar, ilustrasi, dan diagram yang membantu peserta didik memahami materi pelajaran.

Gambar

Gambar adalah jenis ATP yang dapat digunakan untuk memperjelas konsep-konsep yang abstrak. Gambar dapat berupa foto, ilustrasi, atau kartun yang menggambarkan suatu objek, peristiwa, atau proses.

Peta

Peta adalah jenis ATP yang digunakan untuk menggambarkan suatu wilayah atau daerah. Peta dapat membantu peserta didik memahami lokasi suatu tempat atau bagaimana suatu wilayah dibagi.

Grafik

Grafik adalah jenis ATP yang digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk visual. Grafik dapat berupa diagram batang, diagram garis, atau diagram lingkaran. Grafik membantu peserta didik memahami tren dan pola data.

Selain buku, gambar, peta, dan grafik, masih banyak jenis ATP lainnya yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar, seperti diagram, model, dan permainan edukatif. Guru dapat memilih jenis ATP yang tepat berdasarkan tujuan pembelajaran dan karakteristik peserta didik.

Pemilihan ATP: Berdasarkan TP

Prinsip pemilihan ATP

Pemilihan ATP harus didasarkan pada TP yang ingin dicapai. ATP yang dipilih harus sesuai dengan TP dan membantu peserta didik mencapai tujuan tersebut.

Pertimbangan dalam pemilihan ATP

Dalam memilih ATP, guru perlu mempertimbangkan beberapa hal, antara lain:

  • Kesesuaian ATP dengan TP.
  • Ketersediaan ATP.
  • Kemampuan peserta didik dalam menggunakan ATP.
  • Biaya ATP.

Contoh pemilihan ATP berdasarkan TP

Misalnya, jika TP yang ingin dicapai adalah agar peserta didik dapat memahami konsep ekosistem, maka guru dapat memilih ATP berupa gambar atau diagram ekosistem. Gambar atau diagram tersebut dapat membantu peserta didik memahami bagaimana komponen-komponen ekosistem saling berinteraksi.

Kreativitas guru dalam pemilihan ATP

Guru juga dapat menggunakan kreativitasnya dalam memilih ATP. Misalnya, guru dapat membuat media pembelajaran sendiri yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Guru juga dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pemilihan ATP.

Dengan pemilihan ATP yang tepat, proses belajar mengajar akan menjadi lebih efektif dan peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih mudah.

Keterkaitan: CP – TP – ATP

CP, TP, dan ATP merupakan tiga komponen penting dalam kurikulum SD yang saling berkaitan dan mendukung dalam proses pembelajaran.

  • CP sebagai dasar TP:

    CP menjadi dasar dalam penyusunan TP. TP dirumuskan berdasarkan CP dan SKL.

  • TP sebagai dasar pemilihan ATP:

    TP menjadi dasar dalam pemilihan ATP. ATP dipilih berdasarkan TP.

  • ATP sebagai pendukung pencapaian CP:

    ATP digunakan untuk membantu peserta didik mencapai CP. ATP membantu peserta didik memahami materi pelajaran dan menguasai kompetensi yang diharapkan.

  • Keterkaitan ketiga komponen:

    Ketiga komponen tersebut saling berkaitan dan mendukung dalam proses pembelajaran. CP menjadi dasar penyusunan TP, TP menjadi dasar pemilihan ATP, dan ATP digunakan untuk membantu peserta didik mencapai CP.

Dengan demikian, ketiga komponen tersebut harus selaras dan saling mendukung agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran.

FAQ

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran):

Question 1: Apa itu RPP?
RPP adalah rencana yang dibuat oleh guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. RPP memuat berbagai informasi, seperti tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan penilaian pembelajaran.

Question 2: Siapa yang menyusun RPP?
RPP disusun oleh guru yang mengajar mata pelajaran tersebut.

Question 3: Kapan RPP disusun?
RPP disusun sebelum guru melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.

Question 4: Apa fungsi RPP?
RPP berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. RPP membantu guru dalam mengorganisasikan materi pembelajaran, memilih metode pembelajaran yang tepat, dan menyiapkan media pembelajaran yang sesuai.

Question 5: Apa saja komponen RPP?
Komponen RPP meliputi:

  • Tujuan pembelajaran
  • Materi pembelajaran
  • Metode pembelajaran
  • Media pembelajaran
  • Penilaian pembelajaran

Question 6: Bagaimana cara menyusun RPP?
Untuk menyusun RPP, guru dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

  • Menetapkan tujuan pembelajaran
  • Menentukan materi pembelajaran
  • Memilih metode pembelajaran
  • Menyiapkan media pembelajaran
  • Merencanakan penilaian pembelajaran

Question 7: Apakah RPP harus selalu diikuti?
RPP harus diikuti sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Namun, guru dapat menyesuaikan RPP dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik di kelas.

Demikian beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang RPP. Semoga bermanfaat.

Selanjutnya, berikut adalah beberapa tips untuk menyusun RPP yang efektif:

Tips

Berikut adalah beberapa tips untuk menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang efektif:

1. Mulailah dengan tujuan pembelajaran yang jelas.
Tujuan pembelajaran adalah apa yang ingin dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Tujuan pembelajaran harus dirumuskan dengan jelas, spesifik, dan terukur.

2. Pilih materi pembelajaran yang relevan dan menarik.
Materi pembelajaran harus relevan dengan tujuan pembelajaran dan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. Materi pembelajaran juga harus menarik dan bermakna bagi peserta didik.

3. Gunakan metode pembelajaran yang bervariasi.
Metode pembelajaran yang bervariasi dapat membantu peserta didik memahami materi pembelajaran dengan lebih baik. Beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: ceramah, diskusi, tanya jawab, kerja kelompok, dan permainan edukatif.

4. Siapkan media pembelajaran yang tepat.
Media pembelajaran dapat membantu peserta didik memahami materi pembelajaran dengan lebih mudah dan menyenangkan. Beberapa media pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: buku, gambar, peta, grafik, diagram, model, dan video.

5. Rencanakan penilaian pembelajaran yang berkelanjutan.
Penilaian pembelajaran bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran. Penilaian pembelajaran dapat dilakukan secara berkelanjutan, baik melalui tes maupun non-tes.

Demikian beberapa tips untuk menyusun RPP yang efektif. Semoga bermanfaat.

Dengan menyusun RPP yang efektif, guru dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas dengan lebih terarah dan sistematis. RPP yang efektif juga dapat membantu peserta didik memahami materi pembelajaran dengan lebih baik dan mencapai tujuan pembelajaran.

Conclusion

RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) merupakan rencana yang dibuat oleh guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. RPP memuat berbagai informasi, seperti tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan penilaian pembelajaran.

RPP berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. RPP membantu guru dalam mengorganisasikan materi pembelajaran, memilih metode pembelajaran yang tepat, dan menyiapkan media pembelajaran yang sesuai.

Dalam menyusun RPP, guru harus memperhatikan beberapa hal, seperti tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. RPP harus disusun dengan jelas, sistematis, dan mudah dipahami.

Dengan menyusun RPP yang efektif, guru dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas dengan lebih terarah dan sistematis. RPP yang efektif juga dapat membantu peserta didik memahami materi pembelajaran dengan lebih baik dan mencapai tujuan pembelajaran.

Demikian pembahasan tentang RPP. Semoga bermanfaat.

Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan bahwa RPP merupakan salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran. RPP yang efektif dapat membantu guru dan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus menyusun RPP dengan sebaik-baiknya.

Images References :

Check Also

juknis tata cara penulisan ijazah sd smp sma dan smk 2024

Juknis Terbaru Tata Cara Penulisan Ijazah SD, SMP, SMA, dan SMK 2024

Dalam rangka meningkatkan mutu dan standar pendidikan nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ... Read more

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *