GAWAT!! RISMA BAKAL BAKAL HAPUS SEMUA BANTUAN TUNAI, KENAPA?

Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma kedepan tidak akan memberikan bantuan tunai langsung dan akan diganti secara elektronik untuk menghindari kecurangan bansos yang diberikan oleh kementeriannya.

Risma mengatakan dalam kepemimpinannya setiap orang akan menggunakan teknologi informasi agar semuanya transparan, termasuk bantuan sosial.

Karenanya, penerima bansos dari Kementerian Sosial tidak membutuhkan orang ketiga.

Risma menyampaikan hal tersebut setelah dia serah terima jabatan dari Plt Menteri Sosial Muhajir Effendi kepada dirinya di Kementerian Sosial di Jakarta, Rabu 23 Desember 2020.

“Kita tidak akan ada bantuan kas, jadi bantuan langsung kita akan hapus semua transaksi online, jadi tidak perlu ketemu dengan siapapun dan uang itu akan dikelola dengan transparan. Kami menggunakan Teknologi dan Informasi sehingga bisa dilihat siapapun,” ungkap Risma.

Baca juga : Program BLT UMKM Diperpanjang Sampai 2021, Cek Disini Persyaratan dan Cara Daftar Onlinenya!

Risma masih ingin mengkaji permasalahan di Kementerian Sosial. Ke depan akan berupaya meningkatkan pemanfaatan teknologi dan informasi agar semuanya dapat terintegrasi.

Menurut dia, untuk membenahi masalah pendataan di Kementerian Sosial, tidak akan lama jika tidak ada entri data baru.

“Kalau pengalaman saya membetulkan data asal tidak ada inputan baru itu cepat sekali,” ujarnya.

Risma juga akan bekerja sama dengan pihak ketiga yakni Dikti sebagai evaluator dalam mengevaluasi kebijakan yang akan diambil selama menjabat sebagai Menteri Sosial.

Risma, mantan Wali Kota Surabaya ini mengatakan: “Sebetulnya belum tahu krusialnya tapi dengan sistem teknologi dan informasi asal inputnya masuk itu cepat sekali. Contoh berapa yang meninggal dengan TI itu langsung gugur kemudian berapa yang masuk, permasalahannya berapa yang masuk”.

“Kita akan kerja sama dengan Perguruan Tinggi untuk mengecek itu, kami bukan tidak percaya tapi perlu ada pengawasan,” ujarnya

Mantan Wali Kota Surabaya ini sangat yakin semua data bisa tersinkronisasi dengan data kependudukan.

Namun, semua ini bisa lebih cepat jika daerah juga bisa memperbarui data dengan cepat.

Kata Risma: “Makanya kita kebut, sebetulnya dengan program dengan elektronik kita akseskan dengan kependudukan itu mereka akte kematian, data kematian. Data itu bisa sinkron. Seringkali mereka pindah kalau bisa updating data di daerah lebih cepat maka kami bisa lebih cepat.”

Baca juga : Cara daftar kartu prakerja untuk mendapatkan bantuan rp.3,5 juta

 

Check Also

Pelecehan Seksual Mencoreng Mimbar Idul Adha: Hasyim Asy’ari Dipecat DKPP

Pelecehan Seksual Mencoreng Mimbar Idul Adha: Hasyim Asy’ari Dipecat DKPP

Masih hangat dalam ingatan publik momen Idul Adha 1445 H di mana Hasyim Asy’ari, kala …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *