Presiden Kedua Indonesia: Soekarno


Presiden Kedua Indonesia: Soekarno

Soekarno adalah presiden pertama Indonesia yang menjabat sejak 18 Agustus 1945 hingga 12 Maret 1967. Ia merupakan sosok yang sangat berpengaruh dalam sejarah Indonesia, terutama dalam memperjuangkan kemerdekaan dan menyatukan bangsa.

Soekarno lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901 dengan nama Kusno Sosrodihardjo. Ia mengenyam pendidikan di berbagai sekolah di Indonesia, termasuk Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang Institut Teknologi Bandung).

Sebagai seorang pemimpin, Soekarno dikenal dengan gaya kepemimpinannya yang karismatik dan oratoris. Ia mampu menggugah semangat rakyat Indonesia untuk berjuang merebut kemerdekaan. Setelah Indonesia merdeka, Soekarno memprakarsai pembentukan negara kesatuan Republik Indonesia dan menyusun Pancasila sebagai dasar negara.

Presiden ke 2

Presiden kedua Indonesia adalah Soeharto, yang menjabat dari tahun 1967 hingga 1998.

  • Lahir: Kemusuk, Yogyakarta, 8 Juni 1921
  • Meninggal: Jakarta, 27 Januari 2008
  • Masa jabatan: 1967-1998
  • Julukan: Bapak Pembangunan
  • Partai: Golkar
  • Istri: Tien Soeharto
  • Anak: 6 orang
  • Prestasi: Pembangunan ekonomi, stabilitas politik
  • Kontroversi: Korupsi, pelanggaran HAM
  • Pengunduran diri: 21 Mei 1998

Soeharto adalah sosok yang kontroversial. Di satu sisi, ia dianggap berhasil membawa Indonesia keluar dari kemiskinan dan kekacauan. Di sisi lain, ia juga dituduh melakukan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia.

Lahir: Kemusuk, Yogyakarta, 8 Juni 1921

Soeharto lahir di Kemusuk, Yogyakarta, pada tanggal 8 Juni 1921. Ayahnya, Kertosudiro, adalah seorang petani, dan ibunya, Sukirah, adalah seorang pedagang.

  • Tempat lahir: Kemusuk adalah sebuah desa di Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Lokasi kelahiran Soeharto ini menjadikannya sebagai satu-satunya presiden Indonesia yang lahir di pulau Jawa bagian tengah.

  • Tanggal lahir: 8 Juni 1921 adalah tanggal lahir Soeharto menurut penanggalan Masehi.

    Namun, menurut penanggalan Jawa, Soeharto lahir pada hari Jumat Kliwon, tanggal 14 Juni 1893.

  • Nama lahir: Soeharto lahir dengan nama Sarjo.

    Nama Soeharto baru diberikan kepadanya setelah ia masuk sekolah dasar.

  • Latar belakang keluarga: Soeharto berasal dari keluarga petani yang sederhana.

    Ayahnya adalah seorang petani penggarap, sementara ibunya adalah seorang pedagang kecil.

Masa kecil Soeharto di Kemusuk sangat sederhana. Ia tinggal di sebuah rumah sederhana bersama orang tua dan saudara-saudaranya. Sejak kecil, Soeharto dikenal sebagai anak yang rajin dan pekerja keras. Ia membantu orang tuanya bertani dan berdagang.

Meninggal: Jakarta, 27 Januari 2008

Soeharto meninggal dunia di Jakarta pada tanggal 27 Januari 2008, pada usia 86 tahun.

  • Tempat meninggal: Soeharto meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta.

    RSPP adalah rumah sakit khusus untuk karyawan dan keluarga Pertamina, perusahaan minyak dan gas milik negara.

  • Tanggal meninggal: Soeharto meninggal dunia pada hari Minggu, 27 Januari 2008, pukul 13.10 WIB.

    Tanggal meninggalnya bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-86.

  • Penyebab meninggal: Soeharto meninggal dunia karena komplikasi penyakit yang dideritanya, antara lain gangguan jantung, paru-paru, dan ginjal.

    Soeharto telah dirawat di RSPP sejak bulan Desember 2007 karena kesehatannya yang terus menurun.

  • Pemakaman: Soeharto dimakamkan di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah.

    Astana Giribangun adalah kompleks pemakaman keluarga besar Soeharto.

Kepergian Soeharto meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, kerabat, dan seluruh rakyat Indonesia. Soeharto dikenang sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia, yang memimpin negara selama lebih dari 30 tahun.

Masa jabatan: 1967-1998

Soeharto menjabat sebagai presiden Indonesia selama lebih dari 30 tahun, dari tahun 1967 hingga 1998.

  • Awal jabatan: Soeharto dilantik sebagai presiden pada tanggal 12 Maret 1967, menggantikan Soekarno.

    Pelantikan Soeharto sebagai presiden mengakhiri periode demokrasi terpimpin yang diterapkan oleh Soekarno.

  • Pemilihan kembali: Soeharto terpilih kembali sebagai presiden sebanyak enam kali, yaitu pada tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997.

    Pemilihan kembali Soeharto selalu dilakukan melalui MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat), yang anggotanya sebagian besar dipilih oleh pemerintah.

  • Masa jabatan panjang: Masa jabatan Soeharto sebagai presiden adalah yang terpanjang dalam sejarah Indonesia.

    Soeharto berkuasa selama lebih dari 30 tahun, dan selama itu ia menerapkan sistem pemerintahan yang otoriter.

  • Pengunduran diri: Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden pada tanggal 21 Mei 1998.

    Pengunduran diri Soeharto dipicu oleh krisis ekonomi dan politik yang melanda Indonesia pada akhir tahun 1990-an.

Masa jabatan Soeharto sebagai presiden meninggalkan dampak yang besar bagi Indonesia. Di satu sisi, ia berhasil membawa Indonesia keluar dari kemiskinan dan kekacauan. Di sisi lain, ia juga dituduh melakukan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia.

Julukan: Bapak Pembangunan

Soeharto dikenal dengan julukan “Bapak Pembangunan”. Julukan ini diberikan karena keberhasilannya dalam memimpin Indonesia menuju pembangunan ekonomi.

  • Pelita: Soeharto menerapkan serangkaian Rencana Pembangunan Lima Tahun (Pelita) untuk mendorong pembangunan ekonomi Indonesia.

    Pelita pertama dimulai pada tahun 1969 dan berlanjut hingga Pelita keenam pada tahun 1994.

  • Pertumbuhan ekonomi: Selama masa pemerintahan Soeharto, ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat.

    Pertumbuhan ekonomi rata-rata mencapai 7% per tahun, dan Indonesia berhasil keluar dari kemiskinan.

  • Infrastruktur: Soeharto juga fokus pada pembangunan infrastruktur, seperti jalan, jembatan, dan bendungan.

    Pembangunan infrastruktur ini sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

  • Industri: Soeharto mendorong pembangunan industri di Indonesia.

    Ia memberikan insentif kepada investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia, dan Indonesia mulai berkembang menjadi negara industri.

Keberhasilan Soeharto dalam pembangunan ekonomi membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia pada tahun 1970-an dan 1980-an. Namun, pembangunan ekonomi pada masa Soeharto juga diwarnai dengan praktik korupsi dan kolusi.

Partai: Golkar

Soeharto adalah pendiri dan pemimpin Partai Golongan Karya (Golkar).

  • Pendirian Golkar: Golkar didirikan pada tanggal 20 Oktober 1964 sebagai organisasi massa yang bertujuan untuk mendukung pemerintahan Soeharto.

    Golkar kemudian berkembang menjadi partai politik pada tahun 1971.

  • Organisasi massa: Golkar memiliki jaringan organisasi massa yang luas di seluruh Indonesia.

    Organisasi massa ini meliputi organisasi petani, buruh, pemuda, dan wanita.

  • Dukungan militer: Golkar mendapat dukungan kuat dari militer Indonesia.

    Banyak perwira militer menduduki posisi penting dalam struktur organisasi Golkar.

  • Pemilu: Golkar selalu memenangkan pemilu selama masa pemerintahan Soeharto.

    Golkar menggunakan berbagai cara untuk memenangkan pemilu, termasuk intimidasi, manipulasi suara, dan penyuapan.

Golkar menjadi alat politik utama Soeharto untuk mempertahankan kekuasaannya. Golkar mendominasi parlemen dan pemerintahan, dan Soeharto selalu terpilih kembali sebagai presiden dengan dukungan Golkar.

Istri: Tien Soeharto

Soeharto menikah dengan Siti Hartinah, yang lebih dikenal dengan nama Tien Soeharto, pada tanggal 26 Desember 1947. Tien Soeharto adalah putri dari KPH Soemoharjomo, seorang bangsawan dari Surakarta.

Tien Soeharto adalah seorang wanita yang sederhana dan rendah hati. Ia selalu mendampingi Soeharto dalam setiap kegiatan kenegaraan. Tien Soeharto juga aktif dalam kegiatan sosial, terutama dalam bidang pendidikan dan pemberdayaan perempuan.

Tien Soeharto dikenal sebagai sosok yang penyayang dan perhatian. Ia sangat memperhatikan kesejahteraan keluarga dan rakyat Indonesia. Tien Soeharto juga dikenal sebagai sosok yang tegas dan berani. Ia tidak segan-segan untuk menyampaikan pendapatnya, meskipun berbeda dengan pendapat Soeharto.

Tien Soeharto meninggal dunia pada tanggal 28 April 1996 karena serangan jantung. Kepergian Tien Soeharto meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, kerabat, dan seluruh rakyat Indonesia.

Tien Soeharto dikenang sebagai sosok ibu negara yang sederhana, rendah hati, dan penuh perhatian. Ia selalu mendampingi Soeharto dalam setiap kegiatan kenegaraan dan aktif dalam kegiatan sosial. Tien Soeharto juga dikenal sebagai sosok yang tegas dan berani.

Anak: 6 orang

Soeharto dan Tien Soeharto dikaruniai enam orang anak, yaitu:

  • Siti Hardiyanti Rukmana (Tutut): Lahir pada tanggal 23 Januari 1949, anak pertama Soeharto dan Tien Soeharto.

    Tutut adalah seorang pengusaha dan politikus. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Sosial pada tahun 1998-1999.

  • Sigit Harjojudanto: Lahir pada tanggal 10 Oktober 1951, anak kedua Soeharto dan Tien Soeharto.

    Sigit adalah seorang perwira tinggi TNI. Ia pernah menjabat sebagai Panglima TNI pada tahun 2000-2002.

  • Bambang Trihatmodjo: Lahir pada tanggal 21 September 1953, anak ketiga Soeharto dan Tien Soeharto.

    Bambang adalah seorang pengusaha. Ia dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia.

  • Siti Hediati Hariyadi (Titiek): Lahir pada tanggal 14 April 1959, anak keempat Soeharto dan Tien Soeharto.

    Titiek adalah seorang politikus. Ia pernah menjabat sebagai anggota DPR RI pada tahun 2004-2009.

  • Hutomo Mandala Putra (Tommy): Lahir pada tanggal 15 Juli 1962, anak kelima Soeharto dan Tien Soeharto.

    Tommy adalah seorang pengusaha. Ia dikenal karena kasus pembunuhan hakim agung Syafiuddin Kartasasmita pada tahun 2001.

  • Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek): Lahir pada tanggal 23 September 1964, anak keenam Soeharto dan Tien Soeharto.

    Mamiek adalah seorang pengusaha. Ia dikenal sebagai pendiri dan pemilik perusahaan kecantikan Mustika Ratu.

Anak-anak Soeharto semuanya sukses dalam bidang masing-masing. Mereka menjadi pengusaha, politikus, dan perwira tinggi militer.

Prestasi: Pembangunan ekonomi, stabilitas politik

Soeharto dikenal karena keberhasilannya dalam memimpin Indonesia menuju pembangunan ekonomi dan stabilitas politik.

Dalam bidang ekonomi, Soeharto menerapkan serangkaian Rencana Pembangunan Lima Tahun (Pelita) yang berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada masa pemerintahan Soeharto, ekonomi Indonesia tumbuh rata-rata 7% per tahun, dan Indonesia berhasil keluar dari kemiskinan.

Selain pembangunan ekonomi, Soeharto juga berhasil menciptakan stabilitas politik di Indonesia. Ia berhasil mengakhiri kekacauan politik yang terjadi pada masa pemerintahan Soekarno. Soeharto menerapkan sistem pemerintahan yang otoriter, namun ia berhasil menjaga stabilitas dan keamanan negara.

Pembangunan ekonomi dan stabilitas politik yang dicapai pada masa pemerintahan Soeharto membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang disegani di kawasan Asia Tenggara. Indonesia juga menjadi anggota tetap ASEAN dan memainkan peran penting dalam organisasi regional tersebut.

Namun, keberhasilan Soeharto dalam pembangunan ekonomi dan stabilitas politik juga diwarnai dengan praktik korupsi dan kolusi. Soeharto dan keluarganya dituduh melakukan korupsi besar-besaran, dan kolusi antara pengusaha dan pejabat pemerintah menjadi hal yang lumrah pada masa pemerintahan Soeharto.

Kontroversi: Korupsi, pelanggaran HAM

Soeharto juga dikenal karena kontroversi yang menyertainya, terutama terkait dengan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia.

  • Korupsi: Soeharto dan keluarganya dituduh melakukan korupsi besar-besaran selama masa pemerintahannya.

    Soeharto diduga memiliki kekayaan hingga miliaran dolar, dan ia menggunakan kekuasaannya untuk memperkaya diri sendiri dan keluarganya.

  • Kolusi: Kolusi antara pengusaha dan pejabat pemerintah menjadi hal yang lumrah pada masa pemerintahan Soeharto.

    Pengusaha yang dekat dengan Soeharto mendapat berbagai kemudahan dan keuntungan dalam menjalankan bisnisnya.

  • Pelanggaran HAM: Soeharto juga dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia selama masa pemerintahannya.

    Pada tahun 1965-1966, terjadi pembunuhan massal terhadap anggota dan simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI). Soeharto diduga terlibat dalam peristiwa tersebut.

  • Penculikan aktivis: Pada tahun 1997-1998, terjadi penculikan terhadap sejumlah aktivis pro-demokrasi.

    Soeharto diduga terlibat dalam peristiwa tersebut, dan para aktivis tersebut diduga disiksa dan dibunuh.

Kontroversi terkait korupsi dan pelanggaran HAM yang dilakukan Soeharto menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya krisis ekonomi dan politik pada tahun 1997-1998. Soeharto akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden pada tanggal 21 Mei 1998.

Pengunduran diri: 21 Mei 1998

Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden pada tanggal 21 Mei 1998.

  • Krisis ekonomi dan politik: Pengunduran diri Soeharto dipicu oleh krisis ekonomi dan politik yang melanda Indonesia pada tahun 1997-1998.

    Krisis ekonomi dimulai dengan anjloknya nilai rupiah terhadap dolar AS. Krisis ekonomi kemudian diikuti oleh krisis politik, yaitu terjadinya demonstrasi besar-besaran yang menuntut pengunduran diri Soeharto.

  • Tekanan dari mahasiswa: Demonstrasi besar-besaran yang menuntut pengunduran diri Soeharto dipimpin oleh mahasiswa.

    Mahasiswa menduduki gedung DPR/MPR dan menuntut Soeharto untuk turun dari jabatannya.

  • Dukungan militer berkurang: Soeharto kehilangan dukungan dari militer, yang selama ini menjadi tulang punggung kekuasaannya.

    Panglima TNI Wiranto menyatakan bahwa TNI tidak akan menghalangi pengunduran diri Soeharto.

  • Pengunduran diri: Pada tanggal 21 Mei 1998, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan presiden.

    Soeharto menyerahkan jabatannya kepada Wakil Presiden B.J. Habibie.

Pengunduran diri Soeharto mengakhiri masa pemerintahannya selama lebih dari 30 tahun. Pengunduran diri Soeharto disambut dengan sukacita oleh rakyat Indonesia, yang selama ini telah menderita akibat krisis ekonomi dan politik.

FAQ

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan umum tentang presiden kedua Indonesia, Soeharto:

Question 1: Kapan Soeharto lahir?
Soeharto lahir pada tanggal 8 Juni 1921.

Question 2: Di mana Soeharto lahir?
Soeharto lahir di Kemusuk, Yogyakarta.

Question 3: Kapan Soeharto meninggal?
Soeharto meninggal pada tanggal 27 Januari 2008.

Question 4: Berapa lama Soeharto menjabat sebagai presiden?
Soeharto menjabat sebagai presiden selama 32 tahun, dari tahun 1967 hingga 1998.

Question 5: Apa prestasi Soeharto?
Prestasi Soeharto antara lain berhasil membawa Indonesia keluar dari kemiskinan dan kekacauan, serta menciptakan stabilitas politik.

Question 6: Apa kontroversi yang terkait dengan Soeharto?
Soeharto terlibat dalam beberapa kontroversi, termasuk korupsi, kolusi, dan pelanggaran hak asasi manusia.

Question 7: Kapan Soeharto mengundurkan diri?
Soeharto mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei 1998.

Closing Paragraph for FAQ:

Demikian beberapa pertanyaan umum tentang presiden kedua Indonesia, Soeharto. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.

Selain FAQ di atas, berikut ini adalah beberapa tips tambahan yang mungkin bermanfaat bagi Anda:

Tips

Berikut ini adalah beberapa tips tambahan yang mungkin bermanfaat bagi Anda:

Tip 1: Kunjungi museum dan situs sejarah yang terkait dengan Soeharto.
Ada beberapa museum dan situs sejarah yang terkait dengan Soeharto, seperti Museum Soeharto di Yogyakarta dan Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta. Kunjungi tempat-tempat ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang kehidupan dan warisan Soeharto.

Tip 2: Baca buku dan artikel tentang Soeharto.
Ada banyak buku dan artikel yang ditulis tentang Soeharto. Baca sumber-sumber ini untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang sosok dan masa kepresidenannya.

Tip 3: Tonton film dan dokumenter tentang Soeharto.
Ada beberapa film dan dokumenter yang dibuat tentang Soeharto. Tonton sumber-sumber ini untuk mendapatkan gambaran visual tentang kehidupan dan masa kepresidenannya.

Tip 4: Bicaralah dengan orang-orang yang hidup pada masa Soeharto.
Jika Anda memiliki kesempatan, bicaralah dengan orang-orang yang hidup pada masa Soeharto. Mereka dapat berbagi pengalaman dan perspektif mereka tentang sosok dan masa kepresidenannya.

Closing Paragraph for Tips:

Semoga tips ini bermanfaat bagi Anda dalam mempelajari lebih lanjut tentang presiden kedua Indonesia, Soeharto.

Kesimpulan:

Kesimpulan

Soeharto adalah presiden kedua Indonesia yang menjabat dari tahun 1967 hingga 1998. Ia adalah sosok yang kontroversial, namun juga berperan penting dalam sejarah Indonesia.

Soeharto berhasil membawa Indonesia keluar dari kemiskinan dan kekacauan, serta menciptakan stabilitas politik. Namun, ia juga dituduh melakukan korupsi, kolusi, dan pelanggaran hak asasi manusia.

Soeharto akhirnya mengundurkan diri pada tahun 1998 setelah terjadinya krisis ekonomi dan politik. Pengunduran dirinya mengakhiri masa pemerintahannya selama lebih dari 30 tahun.

Soeharto adalah sosok yang kompleks dan penuh teka-teki. Ia adalah seorang diktator yang berhasil membawa kemajuan ekonomi, namun juga pemimpin yang korup dan otoriter.

Warisan Soeharto masih diperdebatkan hingga saat ini. Ada yang memuji prestasinya dalam pembangunan ekonomi, namun ada juga yang mengutuk pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukannya.

Namun, terlepas dari kontroversi yang menyertainya, Soeharto tetap menjadi salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia. Ia adalah sosok yang akan terus dikenang dan diperbincangkan di masa depan.

Images References :

Check Also

Wih! Ada Wahana Baru di Kebun Raya Bogor

WAHANA BARU KEBUN RAYA BOGOR: PETUALANGAN EDUKATIF DI SURGA KEANEKARAGAMAN HAYATI!

“Wih! Ada Wahana Baru di Kebun Raya Bogor” adalah sebuah kalimat seru yang mengungkapkan kegembiraan ... Read more

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *